Merungkai misteri setiap persoalan 6 'Gerhana bulan penuh'
Merungkai misteri setiap persoalan 6 'Gerhana bulan penuh' merupakan salah satu daripada koleksi bersiri "Merungkai misteri setiap persoalan" yang berlaku di sekeliling kita dan memberi jawapan dan penjelasan yang kukuh dalam setiap misteri supaya ia dapat diterima secara waras oleh akal fikiran. Semoga ia dapat memberi menfaat kepada para pembaca dan semoga penjelasan yang diberikan dapat merungkai misteri yang timbul.
Gerhana Bulan Penuh@Super Flower Blood Moon
 |
Ia berlaku apabila matahari, bumi dan bulan berada pada kedudukan sebaris serta keseluruhan bulan merentasi bayangan umbra. Umbra adalah bahagian bayang yang sangat gelap manakala penumbra, bahagian luar bayang yang relatifnya lebih cerah. Ketika Bulan melewati umbra, Bulan akan berubah warna menjadi merah tua. Mirip darah, Gerhana Bulan Penuh terjadi saat Bulan sepenuhnya tertutup umbra.
Bulan dengan perlahan-lahan bertukar daripada warna putih bersinar kepada kemerahan. Kesan umbra ini boleh dilihat dengan mata kasar.
Menurut Earthsky.org, berdasarkan orbit Bumi dan Bulan yang biasa diramalkan, setiap tahun kita mengalami empat gerhana iaitu dua Gerhana Bulan dan dua Gerhana Matahari. Terdapat puluhan million Gerhana Bulan sejak bumi dan bulan terbentuk sekitar 4,5 million tahun yang lalu.
Meskipun merupakan fenomena astronomi biasa, sejumlah orang mengaitkannya dengan petanda kiamat.
Salah satunya adalah seorang pemuka agama Kristian bernama Paul Begley yang mengaitkannya dengan 70 tahun berdirinya Israel sebagai nubuat akhir zaman. Seperti yang dipetik dalam Kitab Suci Yoel 2:30-31 "Matahari akan berubah menjadi gelap gulita dan bulan menjadi darah sebelum datangnya hari Tuhan yang hebat dan dahsyat itu".
Dua pengkhotbah yang tidak dinyatakan namanya turut mengutip ayat dari Wahyu 6:12 yang berbunyi "dan, aku melihat ketika Anak Domba itu membuka segel yang keenam, terjadilah gempa bumi yang dahsyat; matahari menjadi hitam seperti kain karung yang terbuat dari rambut dan seluruh bulan menjadi seperti darah". dan juga Kisah Para Rasul 2:20 "Matahari akan berubah menjadi gelap gulita dan bulan menjadi darah sebelum datangnya hari Tuhan, hari yang besar dan mulia itu".
Sejumlah astronomi terkemuka telah membantah keterkaitan fenomena alam tersebut dengan ramalan kiamat. Malah Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) juga membantah dakwaan tersebut kerana bagi NASA tidak ada satupun bukti ilmiah yang mengaitkan blood moon dengan kiamat.
Seperti diungkap LiveScience, dunia belum berakhir meski telah melewati jutaan bahkan miliaran kali fenomena blood moon.
Sementara itu terdapat juga budaya lain yang beranggapan bahawa menghilangnya Bulan sebagai petanda buruk. Menurut National Geographic, mitos bangsa Inca meyakini, saat gerhana, Bulan dilahap oleh seekor jaguar. Bangsa Mesopotamia Kuno yakin, gerhana adalah tindakan Iblis. Pada masa lalu, sinar bulan punya arti penting sebagai petunjuk waktu dan pertanian, menghilang rembulan atau perubahan warnanya menjadikannya serupa darah adalah pemandangan yang menakutkan.
Kini terpulang untuk anda mempercayai mana satu.
Jangan lupa untuk membaca:
- https://rachelnajoh.blogspot.com/2021/01/Merungkai misteri setiap persoalan 1.html
- https://rachelnajoh.blogspot.com/2021/01/Merungkai misteri setiap persoalan 2.html
- https://rachelnajoh.blogspot.com/2020/12/Merungkai misteri setiap persoalan 3.html
- https://rachelnajoh.blogspot.com/2020/12/Merungkai misteri setiap persoalan 4.html
- https://rachelnajoh.blogspot.com/2020/12/Merungkai misteri setiap persoalan 5.html
- https://rachelnajoh.blogspot.com/2020/12/Merungkai misteri setiap persoalan 7.html
- https://rachelnajoh.blogspot.com/2021/06/Merungkai misteri setiap persoalan 8.html
- https://rachelnajoh.blogspot.com/2021/06/Merungkai misteri setiap persoalan 9.html
- https://rachelnajoh.blogspot.com/2021/06/merungkai-misteri-setiap-persoalan-10.html
Ulasan
Catat Ulasan